detikfakta.com – JAKARTA, Kisah sukses pendiri brand YSL, Yves Saint Laurent, salah satu desainer berpengaruh di abad 21 ini sangat menginspirasi. Meski telah tiada, Yves Saint Laurent adalah seorang couturier terkenal dan menjadi tokoh penting dalam dunia mode.
Dikutip dari berbagai sumber, desainer yang memiliki nama lengkap Yves Henri Donat Mathieu-Saint-Laurent itu, lahir di Oran, Prancis, pada 1 Agustus 1936. Yves SaintLaurent menapaki karier modenya saat berusia 17 tahun, ketika mengikuti kompetisi yang diselenggarakan oleh Komite Wol Internasional dan menerima hadiah pertama untuk gaun koktail.
Tak lama setelah itu, dia menjadi asisten Christian Dior, salah satu desainer fashion dan pemilik rumah mode House of Dior yang terkenal di Paris bahkan mendunia. Setelah kematian pendiri Dior pada 1957, Yves Saint Laurent, yang baru berusia 22 tahun saat itu langsung dipercaya mengepalai House of Dior.
Gaya Yves Saint Laurent secara radikal berbeda dari gaya House of Dior. Dia membawa mode jalanan modern yang disajikan melalui mata seorang desainer, tetapi koleksinya berhasil.
Pada tahun 1961, Yves Saint Laurent direkrut menjadi tentara sehubungan dengan perang di Aljazair. Setelah layanan singkat dan pemecatan karena alasan kesehatan, ia kembali ke Paris dan menemukan bahwa tempat direktur artistik Dior diambil oleh Marc Bohan.
Yves Saint Laurent kemudian mendirikan rumah mode sendiri pada tahun 1961, dengan mitra bisnisnya Pierre Verger (Pierre Bergft). Koleksi pertamanya, yang disambut hangat oleh dunia mode, antara lain jaket dengan kancing emas dan blus kerja berbahan jersey, satin, dan sutra. Pengaruh besarnya pada industri mode segera menjadi nyata tahun demi tahun, Yves Saint Laurent berkontribusi pada pengembangan pakaian wanita modern.
Selama satu dekade penuh sepanjang 1970-an, YSL memimpin trend fashion di Paris. Salah satu koleksinya yang paling terkenal, yang disebut “Cossack” (Cossack) atau 1998 “Rusia”, dibuat pada tahun 1976 berdasarkan kostum petani Rusia, eksotis untuk Eropa.
Rok bengkak panjang, korset ketat dan sepatu bot tinggi bergema secara luas, sementara syal panjang dan syal hanya menjadi item fashion permanen. Koleksinya memiliki pengaruh besar pada mode Soviet. Yves Saint Laurent adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam mode modern.
Tahun 1997 Pierre Berge menunjuk “Hedi Slimane” sebagai Direktur Kreatif dan “relaunched” “YSL Rive Gauche Homme”/Rumah mode Yves Saint Laurent. Akhirnya dua tahun kemudian, “Slimane” berpindah ke rumah mode Dior menjadi kepala untuk mode disana.
Akhirnya, Yves Saint Laurent menjual konsep pakaian Ready to Wear-nya kepada rumah mode terkenal “Gucci”. Hal ini terjadi pada tahun 1999, dan menghasilkan 1 miliar dolar AS dan menutup rumah modenya.
Di sini “Tom Ford” lah yang akan mendesain untuk Mode ‘Ready To Wear” (Pakaian Siap Pakai) dan Yves Saint-Laurent akan tetap merancang berbagai mode Haute Couture-nya.
Pada Januari 2002, Yves Saint Laurent ikut berpartisipasi dan acara final peragaan adibusana bagi dirinya dan hingga akhirnya mengumumkan untuk pensiun di Marakes, Maroko pada tahun yang sama.
Pada tahun 2007, Yves Saint Laurent secara khusus ditunjuk untuk memperoleh gelar kehormatan atas jasa-jasanya sebagai perancang busana modern internasional oleh Presiden Prancis saat itu, “Nicolas Sarkozy”.
Dua tahun kemudian, koleksi seni yang ia kumpulkan Bersama Pierre Berge (Partner Bisnisnya) dilelang di Paris seharga 260 juta dolar AS, sebuah rekor harga tertinggi untuk koleksi pribadi.
Perjalanan karier Yves Saint Laurent di dunia mode berakhir saat dia meninggal dunia karena terkena penyakit kanker otak di Usia 71 tahun pada tanggal 1 Juni 2008.
Demikian kisah pendiri brand YSL. Meski telah tiada, karya dan rumah modenya masih bertahan dan menjadi salah satu brand terkenal di dunia.
Editor : Jeanny Aipassa
Follow Berita iNews di Google News